Selasa, 26 April 2011

"It's okay to be afraid sometime . . "

I adore Demi Lovato and some of my friends might know about it. And right now, She's working with Seventeen Magazine and Jed Foundation with the campaign "Love Is Louder Than The Pressure To Be Perfect".
Saya menulis blog ini dengan pengetahuan yang saya dapat dari membaca artikel dan menonton video dari Demi Lovato yang mengedepankan pesan positif pada kita semua, terutama untuk remaja perempuan diseluruh dunia.

Terkadang, kita merasa malu akan masalah yang sedang kita hadapi, kita lebih memilih untuk diam dan memendamnya sendiri. Pada saat yang sama, kita akan berakhir dengan rasa cemas yang berlebihan, mood yang tidak menentu, dan jika semua sudah terlalu berat, mungkin akan berakhir depresi.


Face it guys, masalah yang biasa di alami remaja mungkin beratnya tugas-tugas sekolah, masalah bagaimana kita mengekspresikan diri kita sendiri dalam lingkungan, masalah penerimaan kita terhadap diri kita sendiri, permasalahan dengan teman, atau masalah hubungan dengan para heartbreaker, laki-laki.


Pernah baru-baru ini, ketika salah satu masalah itu coba menguasai pikiran dan tindakan saya sehari-hari, saya mulai berpikir bahwa saya tidak mampu untuk berdiri lagi, I'm playing with scrabble inside my head, selalu saya berakhir dengan tidak bisa mengatakan apa-apa walaupun saya selalu tau apa yang harus saya ucapkan, I was like
"I just wanna dig a deep hole and hide in there."

Setiap pagi dan sampai disekolah, I was trying to build my mood up so my friends couldn't see what's going through my head. And I was trying to find something that could liven up my mood, because my mood was like a puzzle and I didn't even know what to do.


Tapi saya beruntung bukan termasuk kedalam golongan remaja yang menyakiti diri sendiri ketika menghadapai masalah, dan saya juga sangat beruntung dengan membaca artikel yang ditulis sendiri oleh Demi Lovato, saya setidaknya bisa menghadapi masalah saya dengan cara yang baik.

Saya mulai menerima masalah itu, karena sempat saya menyangkal pada diri sendiri seperti,
"Ya saya tidak apa-apa, semua baik-baik saja." padahal dengan cara berpura-pura seperti itu akan memperburuk semuanya.
Dan karena saya sempat berpikir, "Mungkin jika saya berkerudung, dan sedikit lebih pintar, sedikit lebih tinggi, dan pintar berbicara didepan orang banyak, mungkin posisi dia adalah saya, mungkin yang akan dicintainya adalah saya, bukan dia." sekarang saya mulai menerima diri saya apa adanya, lebih respect terhadap diri sendiri, and talk myself up, because noone better than yourself.
Karena menurut saya, semua penyelesaian masalah itu berawal dari diri sendiri.



So, it is IMPORTANT to remember, if you feel worthless and hopeless, just REMEMBER that everybody is worthy to be loved. And Demi said, "No matter how hard what you've been through, things will get better. . ."
Thank you Demi :)



Jika tertarik dengan apa saja yang diceritakan Demi Lovato sebagai pesan untuk kita semua, click this.

-Nadia

0 komentar:

Posting Komentar