Kamis, 18 November 2010

" 16-17 November 2010 "

" Semakin jauh meninggalkan titik kelahiran dan semakin dekat dengan titik kematian . . ."

Tuhan, ini bukan perasaan yang mudah untuk diungkapkan dengan puisi, prosa, atau apapun itu.
Tapi yang aku tahu, beberapa hari yang lalu aku bahkan lupa mengucapkan syukur untuk setiap oksigenMu yang aku hirup setiap harinya hingga detik ini, untuk setiap memori yang aku simpan di otakku selama 17 tahun, dan untuk se
tiap individu yang aku kenal, keluargaku, teman-temanku.

Terima kasih telah membuatku "lupa",
karena hari itu,
Kau ingatkan kembali melalui mereka . . .

Bukan untuk setiap barang dari lembaran materi mereka, tapi dari makna yang dikatakan padaku :
-"89" Jika angka itu dijumlahkan, maka akan menjadi umurku yang Tuhan berikan sekarang.
-"Lumba-lumba" Menjadi perantara do'a mereka. "Semoga Nadia bisa se-ceria dan se-pintar binatang itu."

Pernah sekali aku menulis kalimat sepert
i ini, "Agar tak ada lagi alasanku untuk mengeluh . . ."
Apa yang harus dikeluhkan lagi?
Apa lagi alasanku untuk tidak bersyukur?
Bodoh saja jika aku masih saja lupa.
Betapa kini aku 'kaya' akan segala hal.

Kalian tidak akan tahu seberapa besar peran mereka untukku.
Dan do'a-do'a itu, menuntunku untuk menjadi manusia yang lebih baik.

Terima kasih Ya Allah, this is my precious birthday.
Dan aku punya mereka, sebagai teman, sebagai saudara, sebagai keluargaku.











17 November 2010

"Ketika Tuhan memberikan ku yang terbaik . . . "

1 komentar:

Annisa Iqlima mengatakan...

It's good to know that u r happy and grate full

Posting Komentar